Gejala Umum Asam Lambung pada Anak – Anak

Gejala Umum Asam Lambung pada Anak - Anak

Gejala Umum Asam Lambung pada Anak – Anak – Penyakit asam lambung atau GERD adalah kondisi ketika spaceman pragmatic asam lambung naik ke esofagus atau kerongkongan. Kondisi yang disebut juga sebagai penyakit refluks gastroesofagus ini dapat menimbulkan nyeri pada ulu hati, heartburn, serta berbagai gejala lainnya pada area dada bagian bawah dan perut.  Orang yang mengidap penyakit ini biasanya mengalami refluks asam yang ringan paling tidak dua kali seminggu, serta gangguan yang parah paling tidak sekali dalam seminggu.  Oleh karena itu, pengidap gastroesophageal reflux disease (GERD) perlu mengetahui cara untuk meredam gejala, misalnya dengan perubahan gaya hidup dan mengonsumsi obat-obatan.

Gejala Penyakit Asam Lambung pada Bayi dan Anak

Bayi dan anak-anak dapat mengalami gejala penyakit asam lambung atau penyakit refluks gastroesofagus yang serupa, serta:

  • Muntah kecil yang sering.
  • Menangis berlebihan, tidak mau makan (pada bayi).
  • Kesulitan pernapasan.
  • Tenggorokan serak.
  • Tersedak saat tidur yang dapat membangunkan anak.
  • Bau mulut.
  • Kesulitan tidur setelah makan, terutama pada bayi.

Umumnya, penyakit asam lambung dengan kadar yang ringan hanya akan terjadi satu atau dua kali dalam sebulan dan tidak memerlukan penanganan medis khusus.

Ciri-Ciri GERD / Asam Lambung Naik

Ketika asam lambung (GERD) kambuh atau naik, kondisi ini bisa ditandai dengan beberapa gejala, yaitu:

  • Rasa panas atau heartburnKondisi ini umumnya muncul setelah mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung kafein tinggi.
  • Mudah kenyang. Kondisi ini bisa terjadi bila ada gangguan pada gerakan lambung untuk mendorong makanan ke usus. Akibatnya,  makanan yang pengidap asam lambung konsumsi menumpuk dalam lambung.
  • Lebih sering bersendawa. Refluks asam lambung server thailand dapat meningkatkan refleks tubuh dalam menelan udara. Udara yang masuk ke dalam saluran pencernaan mengandung gas nitrogen dan oksigen. Gas ini nantinya akan terdorong ke atas oleh lambung menuju kerongkongan dan keluar dari mulut dalam bentuk sendawa.
  • Sakit tenggorokan. GERD memicu sakit tenggorokan karena adanya peradangan dan iritasi pada esofagus (kerongkongan).
  • Mual dan muntah. Perasaan asam bersamaan dengan seringnya sendawa dan batuk akibat asam lambung naik, bisa menyebabkan mual dan bahkan muntah.
  • Bau mulut. Regurgitasi perut dapat menyebabkan mulas dan rasa pahit atau asam di mulut sehingga menyebabkan bau mulut.
  • Batuk tanpa dahak. Gejala ini dapat terjadi jika penyakit asam lambung atau refluks asam sudah kronis atau berkepanjangan.

Faktor Risiko Penyakit Asam Lambung

GERD adalah penyakit asam lambung yang dapat memengaruhi semua orang di segala usia. Umumnya, risiko kondisi ini dapat meningkat karena faktor gaya hidup, tetapi bisa juga karena beberapa penyebab lain. Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko GERD atau penyakit refluks gastroesofagus adalah:

  • Memiliki berat badan berlebih atau obesitas.
  • Sedang hamil, karena ada terlalu banyak tekanan pada perut.
  • Sering merokok atau menghirup asap rokok.
  • Mengidap gangguan jaringan ikat seperti scleroderma.
  • Hernia hiatus (tonjolan dari bagian lambung yang melewati celah diafragma dan dapat menghalangi makanan keluaran hk masuk ke lambung)
  • Mengalami gastroparesis, yakni kondisi melemahnya otot dinding lambung sehingga pengosongan lambung melambat.
  • Mengidap scleroderma, yaitu penyakit yang menyerang jaringan ikat.
  • Kebiasaan mengonsumsi jenis makanan tertentu, misalnya, susu, makanan pedas atau gorengan (makanan berminyak).

Sementara itu, beberapa obat-obatan juga dapat menjadi pemicu timbulnya gejala GERD, antara lain:

  • Benzodiazepin atau jenis kandungan dalam obat penenang tertentu.
  • Jenis obat calcium inhibitor atau penghambat kalsium sebagai obat untuk mengatasi tekanan darah tinggi.
  • Beberapa obat asma.
  • Obat anti inflamasi non-steroid (NSAID).
  • Obat anti depresan.

Penyakit asam lambung juga bisa menyerang bayi. Umumnya kondisi ini terjadi karena otot LES (lower esophageal sphincter) masih dalam tahap pertumbuhan.